Kamis, 24 April 2014

Tentang Telur Dan Berbagai Mitosnya

telur ayam rebusBanyak orang yang takut mengkonsumsi telur karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi. Telur memang mengandung kolesterol, namun kandungan lemak tak jenuh dalam telur hanya sedikit jadi tetap sehat untuk dikonsumsi.

Anggapan bahwa telur merupakan sumber kolesterol serta dapat meningkatkan resiko serangan penyakit jantung merupakan sebuah anggapan yang tidak benar.

Beberapa studi yang dilakukan tidak menemukan adanya kaitan antara mengkonsumsi telur dengan meningkatnya resiko serangan penyakit jantung.

Kolesterol sesungguhnya merupakan komponen yang penting dalam tubuh manusia maupun hewan yang berpengaruh pada kerja hormon serta berbagai fungsi yang lainnya.

Tubuh kita mampu memproduksi kolesterol, jadi kita tidak perlu menambah kolesterol yang ada di dalam tubuh kita lewat makanan.

Namun, orang-orang jaman sekarang lebih cenderung mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi karena lebih cenderung mengkonsumsi berbagai jenis makanan produk hewani. Semua jenis makanan produk hewani mengandung kolesterol serta lemak jenuh.

Walaupun kandungan kolesterol di dalam telur relatif tinggi yaitu sebanyak 186 miligram (khususnya pada bagian telur yang berwarna kuning), namun kandungan lemak jenuh dalam telur relatif rendah yaitu sekitar 1,6 gram pada bagian kuning telur.

telur ayamMasyarakat Jepang yang gemar mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak, namun jumlah penderita penyakit jantung di Jepang jauh lebih rendah dibandingkan pada penduduk di negara maju seperti di Amerika. Karena pola makan orang Jepang rendah lemak jenuh.

Penduduk di Amerika justru sebaliknya. Karena mereka lebih gemar menyantap makanan yang tinggi lemak jenuh seperti sosis, daging asap dan lain sebagainya.

Meskipun telur tidak berbahaya bagi kesehatan, ada baiknya untuk tidak mengkonsumsi telur secara berlebihan.

Sebaiknya kita membatasi asupan kolesterol paling banyak 300 mg setiap harinya. Bila anda mengalami penyakit jantung sebaiknya dibatasi lagi menjadi 200 mg kolesterol per hari. Selain itu, ada juga ahli kesehatan yang menyarankan agar tidak mengkonsumsi telur lebih dari sebutir setiap harinya.

Mengkonsumsi satu butir telur setiap hari tidak akan berpengaruh pada peningkatan kolesterol dalam darah. Selain itu peningkatan LDL dalam tubuh dapat disiasati dengan melakukan gaya hidup sehat yang lain seperti tetap berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi secara seimbang.

Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah untuk didapat serta tidak terlalu mahal. Selain itu, kandungan protein, mineral serta lemak yang ada di dalam telur dapat mencukupi kebutuhan akan berbagai nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh kita.

Kandungan kolesterol serta lemak yang tinggi pada telur membuat orang-orang menjadi ragu-ragu dalam mengkonsumsi telur karena khawatir akan serangan penyakit yang menakutkan seperti penyakit jantung maupun stroke.

Hasilnya ada berbagai macam mitos yang tidak benar tentang telur. Dibawah ini adalah beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang telur:
  • Mitos : Telur membuat berat badan peningkat
Fakta : Telur justru dapat menurunkan berat badan Ada yang mengatakan bahwa telur mengandung 60% kalori yang berasal dari lemak. Yang nantinya dapat menyebabkan kegemukan pada seseorang. Faktanya, telur justru merupakan jenis makanan yang dapat digunakan untuk menurunkan berat badan. Satu butir telur ayam mengandung 70 kalori yang seimbang dengan 6 gram protein serta 5 gram lemak. Gabungan protein serta lemak dalam telur akan meningkatkan produksi hormon yang mengirimkan sinyal kenyang ke otak. Selain itu, protein yang terkandung di dalam telur akan membuat tubuh melepaskan glukagon dan merangsang tubuh untuk melepas serta membakar cadangan lemak serta karbohidrat dalam tubuh.
  • Mitos : Telur meningkatkan kolesterol dalam darah
telur ayamFakta : Telur tidak berpengaruh pada kadar kolesterol dalam tubuh Mitos ini muncul karena  telur mengandung hampir 200 miligram kolesterol dalam satu kali penyajian.  Kolesterol yang terlalu tinggi dalam tubuh dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan organ jantung. Namun, mengkonsumsi makanan berkolesterol tidak meningkatkan kadar kolesterol secara langsung setinggi yang kita bayangkan. Menurut penelitian, hanya sekitar 30% orang saja yang mengalami peningkatan kadar kolesterol dengan cepat setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Harvard terhadap 100 orang partisipan. Riset membuktikan bahwa mengkonsumsi telur tidak meningkatkan resiko serangan penyakit jantung koroner. Selain itu riset yang dilakukan di University of Connecticut, menyebutkan bahwa mengkonsumsi 3 butri telur per hari menjadi bagian dalam upaya membatasi asupan karbohidrat serta meningkatkan asupan kolesterol baik dalam tubuh.
  • Mitos: Jangan mengkonsumsi kuning telur
Fakta: Konsumsilah putih dan kuning telur secara bersamaan Bagian putih telur hanya mengandung protein sebanyak 3,5 gram. Nutrisi lain seperti lemak serta protein terdapat pada bagian kuning telur. Bagian kuning telur mengandung 240 miligram leucine serta asam amino berantai tunggal yang mempengaruhi pembangunan otot. Bagian kuning telur juga mengandung kolin yang berguna dalam fungsi membran sel. Kolesterol pada kuning telur untuk menyusun berbagai hormon, vitamin A, D serta vitamin E dan mengandung omega 3.
  • Mitos: Telur mentah lebih bernutrisi
Fakta: Telur yang dimasak justru lebih banyak nutrisi Orang percaya bahwa mengkonsumsi telur dalam keadaan masih mentah memberikan manfaat yang lebih baik, sebab kolesterolnya belum teroksidasi. Namun, kenyataannya oksidasi kolesterol dari telur selama proses memasak sebenarnya cukup sedikit bahkan jauh berkurang bila dimasak dalam suhu rendah. Makan telur yang sudah dimasak terlebih dahulu juga dapat membantu dalam hal meningkatkan kadar lutein serta zeaxanthin dalam darah. Telur dalam keadaan masih mentah mengandung avidin yaitu suatu protein yang dapat mengikat serta mencegah penyerapan nutrisi yang penting dalam tubuh. Dengan cara memasak telur dapat mengurangi kandungan avidin dalam telur sehingga penyerapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi lebih sempurna. Selain itu, telur yang dimasak akan terbebas dari bakteri sehingga lebih sehat saat dikonsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar