memeriksa bagian leher |
Selain itu sel limfosit yang bermutasi juga bisa menyerang
kelenjar getah bening maupun organ limpa. Bahaya yang paling parah dari limfoma
adalah dapat menyebar ke berbagai jaringan maupun ke berbagai organ tubuh
bagian dalam lainnya.
Sampai saat ini, ada sekitar 43 jenis limfoma yang digolongkan menjadi dua jenis limfoma, yaitu:
- Limfoma Hodgkin.
- Limfoma Non-Hodgkin atau biasa disebut NHL
Klasifikasi umumnya berdasarkan pada jenis sel-selnya yang
mengalami mutasi, yaitu B cell, T cell, maupun natural killer cell tumor.
WHO telah memperkirakan sekitar 1,5 juta jiwa di dunia pada
saat ini hidup dengan NHL serta sekitar 300 ribu jiwa meninggal dunia setiap
tahunnya karena penyakit NHL.
kelenjar getah bening pada tubuh manusia |
Limfoma Non-Hodgkin merupakan jenis kanker yang
pertumbuhannya sangat cepat nomer tiga setelah kanker kulit serta kanker paru-paru.
Limfoma Non-Hodgkin umumnya banyak menyerang pada orang
dewasa dengan angka tertinggi pada usia 45 hingga 60 tahun. Semakin tua usia
seseorang maka semakin tinggi pula resiko terserang limfoma, dikarenakan adanya
penurunan pada daya tahan tubuh.
Agar kita bisa mengenal lebih jauh lagi tentang limfoma,
maka kita perlu untuk lebih mengenal sistem limfatik tubuh manusia.
Sistem limfatik atau sistem pembuluh getah merupakan suatu
sistem pertahanan alami pada tubuh manusia terhadap berbagai macam infeksi.
Sistem ini akan bekerja melalui cairan limfatik di dalam pembuluh getah bening.
Cairan limfatik merupakan sejenis cairan yang berwarna putih
mirip seperti susu yang mengandung
lemak, protein serta limfosit atau sejenis sel darah putih. Limfosit
sendiri terdiri dari 2 macam yaitu sel B serta sel T.
Sel B dalam limfosit tak ubahnya seperti pabrik senjata pada
tubuh manusia yang memproduksi protein yang disebut sebagai antibodi yang
memiliki fungsi berperang melawan musuh yaitu bakteri yang masuk ke dalam
tubuh.
Mereka akan terus menerus berjalan dalam tubuh kita untuk
memeriksa keadaan serta kesehatan sel-sel tubuh kita. Jika ternyata ada sel
tubuh kita yang sakit atau sel yang mulai tua maka sel-sel tersebut akan
dimusnahkan oleh limfosit.
Organ-organ dalam tubuh manusia yang berperan dalam
pembuatan serta peredaran limfosit, adalah spleen atau limpa, kelenjar timus,
sumsum tulang serta tonsel atau amandel. Dan limfoma umumnya akan menyerang
pada organ-organ tersebut.
Hingga saat ini masin belum dapat diketahui secara pasti,
apa yang menyebabkan munculnya limfoma. Ada beberapa kemungkinan yang dianggap
menjadi penyebab dari limfoma, yaitu:
- Faktor keturunan
- Kelainan pada sistem kekebalan tubuh
- Adanya infeksi semacam virus maupun bakteri.
- Berbagai macam paparan racun pada lingkungan seperti pewarna kimia, pengawet maupun herbisida.
Limfoma akan terjadi saat ada salah satu limfosit atau sel
getah bening kehilangan kendali pada reproduksinya.
Sarkoma Kaposi atau KS pada penderita AIDS merupakan suatu
infeksi ganda dari HIV serta virus herpes yang menyebabkan munculnya Sarkoma
Kaposi yang baru dikenal akhir-akhir ini.
Penelitian terbaru menegaskan bahwa virus Epstein-Barr atau
EBV turut berperan serta secara aktif di dalam perkembangan limfoma.
Limfoma Burkitt yang masuk dalam klasifikasi NHL, juga telah
terbukti berhubungan dengan virus Epstein-Barr.
Virus Epstein-Barr selama ini telah ikut berperan dalam
setengah dari seluruh kasus kankertenggorokan atas dan lebih dari 30% pada
semua kasus limfoma Hodgkin serta sekitar 10% dari kasus Limfoma Non-Hodgkin.
Hipotesis yang menyatakan bahwa HIV dapat memberdayakan
virus-virus yang lain untuk menyebabkan kanker jenis tertentu nampaknya sangat
perlu untuk diteliti lebih jauh lagi.
Penelitian juga sangat diperlukan untuk memperjelas peranan
EVB pada limfoma akibat dari penyakit AIDS, meskipun korelasi antara KSHV
dengan KS serta peranan virus papilloma manusia pada kanker anogenital
nampaknya lebih dapat dimengerti.
Penelitian-penelitian seperti itu juga sangat dibutuhkan
untuk mengetahui tentang hubungan antara virus herpes yang baru-baru ini
ditemukan dengan limfoma. Dengan penelitian semacam itu akan dapat menghasilkan
cara-cara yang baru dalam memprediksi serta mengobati kanker limfoma.
Di satu sisi, sebuah penelitian dalam skala kecil telah
menyatakan bahwa ada kaitan antara kadar racun serta pestisida tertentu pada
tubuh individu yang resiko limfoma non-hodgkin. Karena jumlah responden dalam
penelitian tersebut hanya sedikit, maka masih dibutuhkan penelitian yang lebih
lanjut lagi untuk menguatkan hal tersebut.
Gejala-gejala umum kanker limfoma, adalah:
- Adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening di daerah leher, ketiak maupun pangkal paha.
- Ada penurunan berat badan secara drastis.
- Kelelahan secara terus menerus.
- Sesak napas disertai dengan batuk-batuk.
- Gatal-gatal pada beberapa bagian tubuh.
- Demam secara tiba-tiba dan umumnya tanpa sebab yang pasti.
- Sering keluar keringat dingin di malam hari.
Terkadang ada beberapa penderita hanya memiliki semacam
pembengkakan atau benjolan pada kelenjar getah bening di daerah leher. Penyakit ini tidak memiliki gejala-gejala
yang khas, sehingga banyak pasien limfoma yang baru terdeteksi ketika sudah
dalam stadium lanjut serta hal seperti ini dapat menyulitkan proses pengobatan.