Rabu, 07 Agustus 2013

Daging Merah Tingkatkan Resiko Kanker Kolon

Dengan gizi yang seimbang maka kita akan mendapatkan energi, protein, zat besi, seng serta berbagai vitamin yang memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh kita agar terhindar dari penyakit.

bahaya konsumsi daging merah berlebihan
Pengurangan zat gizi dapat mengurangi dan mengganggu sistem kekebalan pada tubuh sehingga tubuh tidak mampu menghalau radikal bebas dan zat-zat yang mengandung karsinogenik yang dapat memicu munculnya sel-sel kanker.  

Seperti yang kita ketahui bersama, kanker usus merupakan jenis kanker yang sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Bila anda gemar sekali mengkonsumsi daging merah, seperti daging domba, daging sapi, daging kambing, termasuk jerohan yang mengandung kolesterol tinggi, maka akan meningkatkan resiko terserang kanker usus

Karena pada saat kita mencerna makanan yang mengandung kolestrol yang tinggi, terjadi peningkatan asam empedu yang berusaha mengurai kolesterol sehingga menyebabkan peningkatan bakteri anaerob pada usus, sehingga akan muncul efek rangsang yang kuat yang nantinya akan menimbulkan adenoma atau biasa disebut polip pada kolon atau usus besar. 


Bila anda tidak segera merubah kebiasaan anda mengkonsumsi daging merah yang berlebihan, rangsangan yang menimbulkan polip pada usus tersebut akan berakumulasi, bertambah dan terus berkembang, dan nantinya sekitar 5 hingga 10 tahun kemudian, adenoma itu akan berubah menjadi kanker. Dan itulah yang biasa kita sebut kanker kolon atau kanker usus besar.  

Dalam sebuah penelitian yang menggunakan tikus sebagai percobaan telah terbukti bahwa makanan tertentu dapat mencegah tumbuh kembangnya berbagai tumor. 

Teori yang mendasari kesimpulan ini adalah dengan membatasi asupan makanan akan menyebabkan perubahan hormon yang ada di dalam tubuh, sehingga dapat menghambat proses pembentukan tumor. Tikus percobaan yang memiliki berat badan berlebihan akibat dari pemberian makan yang terlalu banyak sangat rentan dan mengalami kecenderungan mengalami penyakit tumor.  

Jenis makanan yang kaya akan lemak ternyata sangat berkaitan dengan munculnya kanker terutama kanker usus serta kanker payudara.

Sedangkan pola makan para penganut vegetarian yang rendah lemak dan kaya akan konsumsi serat dapat menekan jumlah penderita kanker

Tumor akan tumbuh dan semakin berkembang dengan pesat dalam pola makan yang rendah akan lemak tak jenuh ganda.

Sedangkan lemak tak jenuh baik yang tunggal maupun yang ganda, selama ini dikenal sebagai lemak yang memiliki banyak manfaat untuk mencegah terjadinya jantung koroner. Berbagai jenis kacang-kacangan pada umumnya sangat kaya akan lemak tak jenuh. 

Hormon-hormon tertentu juga ikut berperan dalam munculnya tumor pada tubuh. Keluarnya atau munculnya hormon ini umumnya dipicu karena konsumsi makanan yang berlemak tinggi. Contohnya hormon prolaktin yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel tumor , dan pada kenyataannya kadar hormon prolaktin akan semakin meningkat apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak.

Saat kita memasak daging merah, maka terbentuklah senyawa heterosiklis atau HCA yang diyakini dapat menyebabkan kanker. HCA muncul atas reaksi kimia antara protein hewani selama proses pemasakan.
Pada tikus percobaan menunjukkan bahwa, HCA memiliki potensi mengakibatkan kanker usus besar, payudara, pankreas, hati serta kandung kemih. 

Studi di Amerika juga disebutkan bahwa wanita yang gemar mengkonsumsi daging merah, berpeluang menderita kanker payudara 2 kali lipat, bila dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi ikan dan daging unggas. 

daging merah bakar
Maka, sebisa mungkin mengurangi mengkonsumsi daging merah dan sebaiknya selalu menyertakan sayur dan buah sebagai sumber antioksidan. Buah-buahan seperti jeruk, kaya akan vitamin C dan memiliki antioksidan yang kuat. Ditambah lagi dengan sayuran hijau juga dapat menetralkan kandungan HCA.  

Semakin sedikit HCA yang terbentuk maka semakin sedikit pula resikonya. Namun, masih banyak orang yang tidak tahu bahwa cara memasak makanan juga dapat berpengaruh pada jumlah HCA yang terbentuk.

Daging yang diproses dengan cara dipanggang dalam oven akan menghasilkan HCA yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan cara digoreng, dibakar, maupun di panggang diatas kompor dalam suhu tinggi. Sedangkan mengolah daging merah dengan cara direbus secara bertahap, atau dikukus maka tidak akan menghasilkan HCA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar