Penyakit batu empedu atau dalam istilah kedokteran disebut cholelithiasis merupakan suatu penyakit yang bukan termasuk penyakit yang baru.
Penyakit batu empedu sudah ditemukan pada mumi yang sudah berumur sekitar 2000 tahun.
Bahkan pada abad ke 14, seorang dokter telah menjelaskan tentang pengertian serta definisi dari penyakit batu empedu.
Dulu, penyakit batu empedu banyak ditemukan di negara Barat.
Namun sekarang di berbagai negara berkembang juga sering ditemukan kasus penyakit batu empedu. Hal ini terjadi karena banyak orang yang menganut menu diet atau pola makan seperti orang barat.
Begitu banyaknya orang yang menganut pola makan gaya barat, mengakibatkan pengidap penyakit batu empedu menjadi semakin meningkat. Bahkan angka perbandingannya mencapai 1 dari 1000 orang penduduk di suatu negara mengalami penyakit batu empedu.
Untungnya, di era modern seperti saat ini, telah tersedia banyak alay untuk mendiagnosis ada tidaknya penyakit kandung empedu pada seseorang. Dengan adanya alat USG atau ultrasonografi dapat digunakan juga untuk mendiagnosis ada tidaknya batu empedu.
Dengan cara seperti ini, maka penyakit batu empedu bisa segera terdeteksi serta masih bisa diobati sebelum penyakit batu empedu yang dialami oleh seseorang menjadi semakin parah.
Faktanya, jumlah pengidap penyakit batu empedu diseluruh dunia telah mencapai jumlah yang cukup mengagetkan. Di negara Amerika Serikat sendiri, telah mencapai 12% dari total penduduk berusia dewasa telah mengalami penyakit batu empedu.
Yang semakin mengkhawatirkan lagi, dari 12% pengidap penyakit batu empedu di Amerika, lebih banyak dialami oleh wanita daripa pria, dimana jumlah pengidap penyakit batu ginjal pada wanita tiga kali lebih banyak.
Bahkan setiap tahunnya, sekitar 1 juta orang pasien baru ditemukan serta dideteksi telah mengidap batu empedu.
Selama 1 tahun, hanya 1 sampai 3% saja yang mengeluhkan tentang gejala batu empedu. Kurang dari setengah penderita batu empedu yang mengeluhkan bahwa gejala yang dialaminya kembali lagi sedangkan sebagian lagi telah menjalani operasi untuk mengangkat batu empedu yang dialaminya.
Selain di Amerika, di Inggris serta negara lainnya ternyata juga ikut memperlihat angka peningkatan kasus penyakit batu empedu. Dari data yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa penyakit batu empedu kebanyakan dialami oleh orang yang sudah berusia dewasa.
Fakta yang lainnya juga menunjukkan, bahwa wanita dewasa juga memiliki peluang mengalami penyakit batu empedu hampir 3 kali lebih besar jika dibandingkan dengan pria.
Nyatanya, di Amerika Serikat, penyakit batu empedu telah terjadi pada 25% wanita yang berusia 60 tahun.
Selain itu, yang tidak kalah bahayanya.
Ternyata penyakit batu empedu seringkali susah sekali untuk dideteksi. Sebab 80% dari pengidap penyakit batu empedu tidak menampakkan gejala yang signifikan.
Adanya penyakit batu empedu baru bisa diketahui atau terdeteksi ketika kita melakukan pemeriksaan serta kebanyakan ditemukan secara tidak sengaja ketika kita melakukan pemeriksaan untuk penyakit yang lain.
Umumnya, pembedahan merupakan solusi terbaik untuk menghilangkan batu empedu. Sehingga operasi kandung empedu menjadi salah satu operasi yang sudah biasa di lakukan di Amerika.
Parahnya lagi, jumlah operasi pengangkatan batu empedu di Saudi Arabia mengalami peningkatan bahkan mencapai angka 600%.
Namun masih belum dapat ditemukan data yang pasti tentang jumlah pengidap batu empedu di Indonesia. Yang ada hanya pengakuan dari seorang dokter bedah yang pernah melakukan operasi pengangkatan batu empedu pada lebih dari 30 orang pengidap batu empedu dalam satu bulan.
Kita bisa bayangkan. Lebih dari 30 orang pengidap batu empedu dalam 1 bulan. Hal seperti ini telah menunjukkan bahwa pengidap batu empedu di Indonesia juga cukup banyak. Maka dari itu akan lebih baik lagi jika kita melakukan upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit batu empedu.
Seperti yang kita ketahui bersama, seperti munculnya batu ginjal bisa saja muncul batu di tempat yang lain , misalnya pada kandung empedu.
Kandung empedu terletak di bawah organ hati di bagian perut kanan mengarah ke atas.Hati serta kandung empedu sangat erat kaitannya. Kandung empedu yang bentuknya menyerupai buah pear ini memiliki saluran yang berhubungan dengan organ hati.
Saluran empedu ini dikenal dengan nama duktus biliaris.
Di dalam kandung empedu inilah batu empedu terbentuk.
Batu empedu terbentuk oleh adanya cairan empedu yang dihasilkan oleh hati yang terdiri dari kolesterol, garam dalam empedu serta bilirubin, mengalami perubahan menjadi partikel yang keras berupa potongan-potongan batu empedu yang bentuknya padat seperti kerikil.
Batu empedu bentuknya bermacam-macam. Ada yang berbentuk oval maupun seperti bola. Bila diteliti dalam laboratorium, di dalam batu empedu tersebut mengandung kolesterol, kalsium bikarbonat, kalsium bilirubinat maupun kombinasi dari ketiga unsur tersebut.
Ukurannya juga bermacam-macam. Ada batu empedu yang ukurannya kecil menyerupai pasir. Bahkan ada juga yang ukurannya sebesar bola golf. Bahkan dalam kasus tertentu, di dalam kandung empedu terdapat ratusan batu empedu yang berukuran kecil.
Ada juga kasus batu empedu yang ukurannya berbeda-beda dalam jumlah yang banyak.
Terbentuknya batu empedu di dalam kandung empedu terbagi menjadi dua jenis, yaitu batu empedu kolesterol serta batu empedu pigmen.
Batu empedu kolesterol, memiliki warna kekuningan maupun hijau. Batu empedu kolesterol terjadi karena kolesterol yang berlebihan di dalam kandung empedu yang mengeras. Umumnya, batu empedu kolesterol ini timbul bila seseorang terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dalam jumlah banyak.
Proses terjadinya batu empedu kolesterol, adalah kolesterol tersebut tidak dapat larut di dalam empedu. Lalu, kolesterol tersebut saling menempel dan membentuk partikel-partikel kolesterol. Semakin banyak partikel kolesterol yang ada di dalam kandung empedu maka akan berakumulasi menjadi batu empedu dengan ukuran yang lebih besar.
Sedangkan batu empedu pigmen memiliki warna yang gelap seperti coklat maupun hitam. Sehingga batu empedu seperti ini sering disebut batu empedu coklat atau batu empedu hitam. Munculnya batu empedu jenis ini lebih disebabkan oleh kadar bilirubin yang terlalu banyak di dalam empedu.
Sama seperti kolesterol, bilirubin tidak mudah larut di dalam kandung empedu sehingga membentuk batu empedu pigmen. Partikel-partikel bilirubin yang berukuran kecil tersebut akan saling menempel membentuk batu empedu yang keras serta berwarna hitam maupun coklat.
Bila dapat proses pembentukan batu empedu tersebut dipengaruhi oleh bakteri yang ada di usus 12 jari menuju ke saluran empedu, maka pembentukan batu empedu juga akan dipengaruhi oleh kalsium. Bahkan, bisa jadi kalsium bergabung dengan kolesterol serta asam lemak. Sehingga setelah membentuk partikel, akan timbul batu empedu yang nantinya berwarna coklat.
Namun tidak seperti batu empedu hitam, batu empedu coklat biasanya relatif lunak.
Jika batu empedu tidak segera diobati, maka batu empedu tersebut akan membuat aliran empedu dari kandung empedu menjadi terganggu sehingga tidak dapat masuk ke usus kecil.
Hal seperti ini akan menyebabkan peradangan maupun infeksi. Peradangan tidak hanya terjadi pada saluran empedu saja. Namun dapat merambat ke kandung empedu, organ hati bahkan sampai ke pankreas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar