
Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogen dioksida merupakan zat yang terkandung di salam polusi udara yang banyak di temukan di kota-kota besar yang penuh dengan asap kendaraan bermotor.
Orang-orang yang sehat, sepertinya dapat terserang bahaya yang besar akibat dari polusi udara yang berlebihan, karena polusi udara dapat meningkatkan resiko diabetes hingga 10% pada orang-orang yang aktif secara fisik serta meningkatkan sekitar 12% pada orang-orang yang tidak merokok.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya juga telah menemukan, bahwa orang yang mengidap diabetes sepertinya akan semakin rentan dengan kondisi yang seperti ini jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pengidap diabetes. Hasil dari penelitian tersebut telah di terbitkan dalam Journal Diabetes Care. Seorang ahli epidemiologi di Boston, Amerika yang bernama John Brownstein, berkata "Polusi udara benar-benar dapat memberikan pengaruh yang nyata pada perkembangan penyakit diabetes" Para peneliti tersebut melihat dari data bahwa sekitar 52.000 jiwa di dua kota terbesar di Denmark. Selama kurun waktu 10 tahun, terdapat hampir 3.000 jiwa atau sekitar 5,5% penduduk yang berumur 50 hingga 65 tahun telah terdiagnosa mengalami diabetes untuk yang pertama kali.
"Penelitian itu memang merupakan sebuah studi yang pertama yang telah menunjuukan bawa seseorang yang sehat masih memiliki kemungkinan terserang penyakit sebagai efek samping dari polusi udara" ujar Zorana J. Andersen. Faktor-faktor resiko yang lainnya untuk diabetes terus menjadi suatu indikator yang sangat signifikan dari kemungkin penyakit diabetes.

Selain itu, penelitian tersebut masih belum dapat dibuktikan keabsahannya. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan diabetes, seperti stres, sosial dan lain sebagainya. Orang yang tinggal di perkotaan yang memiliki tingkat polusi lalu lintas yang tinggi juga sangat berpotensi untuk mengalami sedikit peningkatan risiko kematian akibat dari penyakit stroke.
Ada sebuah bukti yang mengindikasikan bahwa partikel polusi sangat kecil sekali sehingga sangat memungkinkan untuk masuk dan berada di dalam aliran darah. Sehingga dapat memberikan potensi untuk terjadinya peradangan dan penyempitan darah di dalam tubuh, yang nantinya akan dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke dan bahkan asma.
Seorang ahli kesehatan lingkungan dari University of British Columbia di Canada yang berbama Michael Brauer, mengatakan "Polusi udara itu memiliki dampak yang sama buruknya seperti asap rokok pada pembuluh darah. Namun ada sedikit perbedaan, sebab siapa saja bisa terkena polusi udara"
Selain itu, polusi udara di kota besar yang padat penduduknya juga dapat meningkatkan resiko terserang diabetes pada anak-anak. Hal ini juga dipublikasikan di dalam Journal Diabetologica, yang menjelaskan tentang anak-anak yang tinggal di kota yang tinggi polusi udara, ternyata memiiliki kecenderungan lebih rentan memunculkan resistensi insulin sehingga nantinya akan berpotensi mengalami diabetes tipe dua.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar