Sabtu, 18 Mei 2013

Apakah Benar Radiasi Ponsel Sebabkan Kanker Otak

Bagaimana jika seandainya kanker otak memang disebabkan karena adanya radiasi dari ponsel atau telepon genggam?

tumor pada otak
Pertanyaan yang bernada prokatif ini muncul dari seorang ahli bedah otak yang terkenal di Australia, yaitu Dr Charlie Teo  dalam artikel terbarunya di sebuah situs The Punch.

Menurut Dr Charlie Teo, sebenarnya hingga saat ini masih belum ada penelitian yang benar-benar dapat menjelaskan bahwa kanker otak todak berhubungan dengan penggunaan ponsel.

Namun hal ini justru menggugah beliau untuk menulis bahwa dalam prakteknya sehari-hari, beliau telah menemukan pasien pengidap atau memiliki tumor pada organ otaknya.

 "Setiap harinya saya kedatangan 10 hingga 20 orang pasien baru, serta sekitar 30% diantaranya memiliki tumor pada bagian otaknya, sekat di daerah telinga. Saya memang bukan orang yang ahli dalam bidang radiasi elektromangnetik, namun sebagai ahli dalam bidang kanker otak serta melihat begitu banyaknya pengidap penyakit ini, maka sekarang saya mengetahui apa sebenarnya yang telah terjadi" papar Dr Charlie Teo.

Menurutnya, hingga saat ini masih belum ada pengobatan yang sangat efektif untuk kanker otak. Serta penyakit ini menjadi penyebab kematian tertinggi di wilayah Australia pada manusia yang berusia dibawah 39 tahun, dan telah memakan korban yang lebih banyak pada wanita di bawah usia 35 tahun serta anak-anak di Australia, jika dibandingkan dengan kanker jenis yang lain.

Menurutnya, sejauh ini ada beberapa fakta yang tidak dapat terbantahkan tentang hubungan kanker otak dengan ponsel, yaitu:


  • Masih belum adanya kesimpulan yang jelas.
  • Adanya peningkatan jumlah pengguna ponsel sedikitnya sekitar 5 miliar pengguna di seluruh dunia.
  • Jika memang nanti terbukti banhwa ada kaitan erat antara kanker otak dengan ponsel, maka dampaknya akan melebihi krisi kesehatan yang lain yang pernah terjadi sebelumnya.
Dr Charlie Teo yang setiap harinya menjadi dokter ahli di Rumah Sakit Prince of Wales ini juga mengatakan bahwa, sekarang diperlukan keteladangan dai pihak perusahaan telekomunikasi untuk membuka hasil penelitian mereka secara sepenuhnya pada semua masyarakat.

Sebab, sejauh ini penelitian yang ada hanya menghasilkan kesimpulan yang "biasa" tergantung dari siapa yang mendanai berbagai penelitian tersebut. 

radiasi ponsel
Dari studi literatur misalnya, yang menyimpulkan tentang adanya hubungan, tidak ada satupun studi yang dibiayai oleh para pihak perusahaan di bidang telekomunikasi. 

Sedangkan pada penelitian yang lain, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungannya, sekitar 75% penelitian tersebut paling tidak telah didanai atau dibiayai oleh pihak-pihak industri telekomunikasi.

Penelitian terbesar yang pernah dilakukan sejauh ini disebut dengan nama Studi Interphone yang memang dibiayai pihak industri telekomunikasi, yang menyatakan bahwa, pinsel tidak menyebabkan kanker otak, kecuali jika penggunakan telepon termasuk dalam kategori "berat" maupun pada anak-anak. 

Padahal sebenarnya, anak-anak tidak dilibatkan dalam penelitian tersebut, serta dengan kesimpulan yang terkesan masih mengambang. Sebab adanya kemungkinan dampak pengguna ponsel kategori "berat" masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut dan lebih mendalam.

Menurut Dr Charlie Teo, studi tersebut memiliki beberapa kelemahan, yaitu karena tidak melibatkan anak-anak serta tidak melibatkan pengguna telepon untuk kepentingan seperti bisnis, yang jelas-jelas termasuk dua kelompok yang paling beresiko.

"Kita perlu mendesain ulang penelitian yang dari awalnya sudah benar dengan cara mengakui bahwa jika radiasi memang dapat menyebabkan kanker, atau mungkin memerlukan waktu sekitar 10 tahun atau bahkan lebih sebelum menyebabkan kanker" imbuhnya.

sakit kepala karena radiasi ponsel
Direktur Eksekutif Asosiasi Telepon Mobil Australia atau yang disebut dengan AMTA yang bernama Chris Althaus mengatakan bahwa AMTA menolak secara tegas pendapat yang "tidak berdasar" yang dikemukakan oleh Dr Charlie Teo. 

Chris Althaus mengatakan bahwa industri telekomunikasi tidak memberikan tekanan yang berlebih dalam penelitian tentang sisi keamanan penggunaan ponsel.

Chris Althaus mengatakan bahwa, meskipun mereka sangat menghormati pendapat dari Dr Teo, namun sejauh ini masih belum ada bukti yang jelas tentang bahaya penggunaan ponsel tersebut serta AMTE akan bekerjasama secara penuh dengan penelitian apapun di masa yang akan datang.

Sambil menunggu hasil dari berbagai macam penelitian yang lebih jelas serta lebih mendalam, semua pihak merasa setuju bahwa ada semacam pembatasan penggunaan ponsel memang sangat perlu untuk dilakukan.

Seperti misalnya pembuat Blackberry atau Iphone, yang sudah mengatakan bahwa saat memakai produk mereka, agar posisinya agak berjauhan dari tubuh. 

Dr Charlie Teo sendiri bahkan selalu menggunakan handsfree serta hanya menggunakan ponselnya untuk mengirimkan pesan lewat SMS.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar